Tuesday, July 27, 2010

Kritik Program Monumental Gubernur

Home / Makassar Saat Ini  /
http://202.146.4.121/read/artikel/120429/sitemap.html
Share |    inc dec

PAN Kritik Program Monumental Gubernur Sulsel

Laporan: Antara
Selasa, 27 Juli 2010 | 22:57 WITA

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Fraksi Partai Amanat Nasional Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Sulawesi Selatan menilai, Gubernur Syahrul Yasin Limpo dan Wakil Gubernur Agus Arifin Nu'mang terlalu fokus kepada proyek monumental yang tidak secara langsung dinikmati seluruh masyarakat.
Hal tersebut dikemukakan juru bicara Fraksi PAN DPRD Sulsel, Dody Amiruddin saat membacakan pemandangan umum fraksi terhadap laporan keterangan pertanggujawaban pelaksanaan APBD Sulsel 2009, di Makassar, Selasa. 
     
"Pembangunan dan perbaikan infrastruktur sudah dilakukan di semua daerah. Namun akhir-akhir ini fokus perhatian Pak Gubernur pada pembangunan fisik yang monumental dan dilaksanakan pada kawasan tertentu yang nantinya belum tentu dirasakan seluruh masyarakat," katanya.
     
Fraksi PAN berpendapat, Syahrul-Agus terlalu fokus pada megaproyek Center Point of Indonesia (CPI) sehingga kurang konsentrasi terhadap pembangunan infrastruktur di seluruh pelosok daerah serta program pendidikan dan kesehatan gratis yang menjadi tekad bersama pemerintah dan masyarakat Sulsel.       
    
"Kami berharap Bapak Gubernur dapat membagi perhatiaanya secara lebih adil kepada kebutuhan-kebutuhan dasar infrastruktur fisik di seluruh wilayah provinsi Sulsel," ujarnya.
    
Dody yang juga Ketua Fraksi PAN DPRD Sulsel mengatakan, eksistensi bangsa ini tidak lagi ditumbuhkan melalui bangunan monumental seperti pada zaman kerajaan, tetapi diisi dengan ketulusan pemimpinnya untuk membangun dan mengedepankan aturan-aturan yang lahir dari rakyat paling bawah.  Sedangkan Fraksi Partai Demokrat (FPD) mempertanyakan rencana gubernur membangun stadion baru di kawasan Barombong, Kabupaten Gowa, di lokasi yang berbeda dengan stadion yang dibangun Gubernur Sulsel sebelumnya Amin Syam. 
    
"Fraksi kami mencermati, stadion olahraga besar Sudiang yang dibangun pada periode pemerintahan lalu, saat ini kurang dimanfaatkan dan tidak dipelihara. Kalau anggaran kurang kenapa bukan yang lama saja dilanjutkan," kata juru bicara FPD Aerin Nizar.          
    
Sementara, Syahrul yang baru memberikan jawaban terlulis pada sidang paripurna, 28 Juli, langsung menjawab secara lisan beberapa pertanyaan fraksi dan membantah jika megaproyek di Sulsel hanya ditempatkan di kawasan tertentu.    
    
"Bukan cuma CPI yang dibangun, ada Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP), ada sekolah penerbang di Kabupaten Luwu, kampus IPDN di Takalar dan infrastruktur di Toraja," ujar Syahrul yang juga mantan Wakil Gubernur Sulsel. (*)