Saturday, May 28, 2011

Legislator Demokrat Baksos di TPA Antang


Jumat, 11 November 2011
Legislator Demokrat Baksos DI TPA Antang
Tribun Timur - Sabtu, 28 Mei 2011 08:25 WITA
 

  MAKASSAR, TRIBUNTIMUR.COM - 
 http://makassar.tribunnews.com/2011/05/28/legislator-demokrat-baksos-di-tpa-antang

Anggota DPRD Sulsel dari Partai Demokrat Aerin Nizar akan menggelar reses sekaligus bakti sosial di sekitar lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tamangapa, Antang, Makassar, Sabtu (28/5).

Ibu tiga anak ini akan menggelar pertemuan dengan komunitas pemulung. Rencananya di tempat tersebut Aerin akan melakukan dialog menyambut kurikulum sekolah tahun ajaran baru.

Ia pun akan membagi-bagikan tas sekolah beserta kelengkapan sekolah lainnya kepada 60 orang murid Sekolah Dasar, 50 orang siswa SMP, dan 50 orang siswa SMA.

Kepada komunitas pemulung, Aerin akan menyerahkan beberapa lembar white board dan alat tulis menulis lainnya yang diharapkan dapat dimanfaatkan oleh komunitas tersebut.

Penulis : Syaekhuddin
Editor : Ridwan Putra

Thursday, May 26, 2011

Peluang Besar, Perempuan Jangan Penakut

Home » Politik

Kamis, 26 Mei 2011 | 22:34:19 WITA | 571 HITS

Peluang Besar, Perempuan Jangan Penakut
 TAWAKKAL/FAJAR.


Tua Muda. Legislator Muda Perempuan, Aerin Nizar.
MAKASSAR -- Kaum perempuan yang berkiprah di politik memiliki peluang besar untuk terpilih di pemilihan legislatif, termasuk di 2014 mendatang. Mereka hanya butuh keberanian dan membuat pencitraan diri bahwa perempuan mampu berpolitik dan pantas duduk lebih banyak di parlemen.

http://beta.fajar.co.id/read-20110525223419--peluang-besar-perempuan--jangan-penakut-

Monday, May 23, 2011

Kaukus Perempuan Parlemen Sulsel Jadi Percontohan Nasional

http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/400570/
Seputar Indonesia
KKP Sulsel Jadi Percontohan Nasional 
Sunday, 22 May 2011


Makassar--Kaukus Perempuan Parlemen (KKP) DPRD Sulsel menjadi percontohan nasional. Pasalnya, sejak terbentuk, KKP dianggap berhasil membentuk jaringannya hingga ke tingkat daerah atau kabupaten/ kota. Ketua KKP DPRD Sulsel Tenri Olle Yasin Limpo menuturkan, berdasarkan pertemuan KKP Kawasan Timur Indonesia (KTI) di Ambon, KKP Sulsel akan dijadikan contoh pembentukan struktur organisasinya hingga ke tingkat bawah. “Baru KPP Sulsel yang jaringannya sudah terbentuk sampai di daerah, sementara KKP di daerah lain belum. Makanya, ketika pertemuan beberapa KKP menyatakan akan berkunjung ke sini untuk belajar soal pembentukan kelembagaan kami,”ujarnya. Politikus Golkar Sulsel ini mengatakan, tak hanya soal struktur yang menarik perhatian KKP di KTI,tapi juga sistem pengelolaan organisasi KKP yang sudah berjalan.


Salah satunya telah dibentuknya koordinator wilayah (korwil) di setiap daerah pemilihan (dapil) yang membantu koordinasi setiap anggota Dewan perempuan dalam menyosialisasikan setiap kegiatannya. Karena itu, diharapkan setiap penanggung jawab korwil bisa membeberkan hasil kegiatannya di setiap daerah dalam rangka men-support KPP di kabupaten/kota agar semakin maksimal melaksanakan program kerjanya. Korwil KPP DPRD Sulsel sesuai dapil,yakni Korwil Makassar, Aerin Nizar; Korwil Gowa,Takalar, Jeneponto, Suzanna Kaharuddin; Korwil Bulukumba, Bantaeng, Sinjai, Selayar,Andi Sugiarti Mangunkarim. Selanjutnya, Korwil Bone, Soppeng,Wajo (Bosowa),Rusni Kasman; Korwil Maros, Pangkep, Barru,Parepare,Devi Santy Erawati; Korwil Sidrap, Pinrang, Enrekang, Tana Toraja, Toraja Utara, Misriyani Ilyas; serta Korwil Luwu Raya,Sarce Bandaso. “Karena kami jadi percontohan, diharapkan dalam waktu dekat sudah ada sekretariat tetap menjamu kunjungan studi banding dari KPP provinsi, termasuk KPP pusat, ”katanya. Karena itu, diharapkan secepatnya Sekretaris Dewan (Sekwan) Sulsel memfasilitasi ruangan permanen.

Korwil Bosowa Rusni Kasman mengatakan siap menggelar rapat kerja pertama serentak untuk KPP DPRD Bone, Soppeng,Wajo yang akan ditempatkan di Soppeng Juli 2011. Apalagi, memang tidak dipungkiri respons anggota Dewan perempuan di tiga daerah itu sangat tinggi. Bahkan, mereka sudah meningkatkan kapasitas SDM dengan berkunjung ke KKP DPR RI. Dari 75 anggota DPRD Sulsel, 12 di antaranya legislator perempuan. suwarny

Sunday, May 22, 2011

Politikus Muda di Panggung Politik

Home » Politik
http://beta.fajar.co.id/read-20110522014537--politikus-muda-di-panggung-politik

Minggu, 22 Mei 2011 | 01:45:37 WITA | 462 HITS
Politikus Muda di Panggung Politik



BANYAKNYA partai politik yang menjadi kontestan di pemilu pasca reformasi membuka kesempatan masyarakat untuk berpartisipasi sebagai politikus. Tak terkecuali anak-anak muda yang tidak jelas kadar kekaderannya.
 

Tak hanya di legislatif, tokoh-tokoh muda juga bermunculan di pemilihan kepala daerah. Salah satu contoh nyata yakni Bupati Sidrap, Rusdi Masse. Ia dilantik sebagai bupati setelah melalui proses pemilihan langsung pada usia kurang lebih 35 tahun.

Saat ini, tanda-tanda munculnya penerus Rusdi juga sudah terlihat. Beberapa kabupaten yang akan menggelar pemilukada sudah memperlihatkan keinginan sejumlah kader muda partai untuk ikut bertarung. Misalnya, Irwan Patawari di Sinjai, dan Syamsari Kitta di Takalar. Para bupati yang akan segera melepas kursinya juga tak ketinggalan menyiapkan putra mahkotanya. Di Bone, Bupati Idris Galigo sudah menyiapkan anaknya, Andi Muhammad Irsan Idris Galigo. Di Jeneponto, Bupati, Radjamilo juga tak mau ketinggalan dengan mempersiapkan anaknya, Ashari Radjamilo.

Pengamat politik Sulsel, Dr Hasrullah juga mengamati fenomena ini. Hanya saja menurut dia, sebagian politikus atau tokoh muda yang akan maju di pemilukada masih membawa nama besar ayahnya. Ia sejauh ini belum melihat kapasitas intelektual. 

"Itu tidak muncul sekarang. Kebanyakan hanya dipajang oleh foto dan baliho bahwa ini anaknya si A, si B, dan si C. Kita tidak pernah melihat gagasan dan pikiran cemerlangnya," katanya.

HM Roem, politikus senior Sulsel, mengatakan, sebenarnya, dalam politik, tidak ada kriteria usia. "Yang penting sebenarnya bukan aji mumpung. Karena lagi tren, ramai-ramai lagi di situ. Ini penting sebab ini soal masa depan bangsa. Makanya harus kapabel dan bermartabat. Saya sendiri sejak mahasiswa sudah dikader. Minimal kita tidak loncat-loncat. Harus sabaran. Ini menyangkut martabat bangsa," katanya.

Politkus Golkar, Ajeip Padindang sendiri tak sepakat jika ada istilah tua dan muda dalam politik. "Yang ada adalah kompetensi masing-masing," katanya di gedung DPRD Jumat, 20 Mei. 

Anggota DPRD Sulsel dari Partai Demokrat, Andi Januar Jaury Darwis mengatakan, politikus muda jangan terjun ke kancah politik karena jaminan kuantitas jaringan dan nama besar orang tuanya. "Harus karena kompetensi dan daya kepemimpinan," ujar politikus muda ini.

Aerin Nizar, politikus Demokrat lainnya tak mau berbicara panjang tentang polikus muda dan tua. Baginya, batasan tersebut hanya pada pandangan lama atau barunya seseorang  pada tempat tertentu. "Kalau disebut muda, maka saya harus memperlihatkan prestasi maksimal," ujarnya.  

Meski tak ada larangan bagi politkus muda berkiprah dini, salah seorang aktivitis Turatea yang juga ketua Forum Pemberhati Masyarakat Turatea (FPMT) Jeneponto, Muhammad Tamara mengatakan, politikus muda hingga kini belum mampu berbuat banyak menjawab harapan rakyat. 

"Yang menonjol justru kelemahan mereka dalam pengalaman politik yang masih rendah. Tidak tampak penghitungan cermat, gagasan, apalagi terobosan baru," kritiknya. 

Tokoh masyarakat Bangkala Barat, Jeneponto, Saharuddin, mengatakan hal sama. "Mereka tidak punya integritas. Kadang mengkhianati rakyat," katanya. 

Di tengah banyaknya kritikan atas kinerja politikus muda yang duduk di parlemen, tetap saja ada harapan masyarakat kepada mereka. Seorang karyawan perusahaan swasta di Maros, Alisya mengatakan kehadiran politisi muda pada dasarnya bagus.

"Artinya ada proses regenerasi di tubuh DPRD. Tapi mereka memang masih harus belajar banyak," kata warga Perumnas Tumalia ini.

Ketua Umum PP HPPMI Maros, Anas RA, mengatakan kehadiran politikus muda di parlemen adalah sebuah kebanggan. Ini tanda adanya dinamika politik lokal Butta Salewangang. "Tapi itu bukanlah garansi sebuah perubahan jika mereka tidak mampu menafsirkan dan memahami keinginan seluruh elemen masyarakat," katanya. (tim)

Friday, May 13, 2011

Industri Coklat Gowa Terbengkalai

Kamis, 12 Mei 2011 07:38

Tanaman Coklat Sulsel
Panitia khusus Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sulawesi Selatan tentang Laporan Keterangan Pertanggungjawaban gubernur 2010 mulai mengusut industri coklat di Kabupaten Gowa yang mendapat bantuan mesin senilai dari pemerintah pusat Rp16 miliar. "Saya akan memasukkan hal tersebut untuk menjadi rekomendasi pansus di tim II," kata anggota pansus LKPJ, Radjagaoe A Basir di Makassar, Selasa. 

Anggota Komisi B DPRD Sulsel ini mengatakan industri coklat Gowa adalah program 2009 yang mesinnya saat ini menganggur di Kawasan Industri Gowa (KIWA) di Dusun Biring Rumang, Kelurahan Panaikang, Kecamatan Pattalassang. Bahkan politisi Partai Demokrasi Kebangsaan ini menyebut bangunan industri coklat yang dianggarkan Rp2 miliar di APBD Sulsel 2010 belum tuntas karena lahan yang ditempati bermasalah. "Mesinnya sudah ada disini. Laporan terakhir dari Dinas Perindustian dan Perdagangan kepada Komisi B menyebut mesinnya sudah terpasang di KIWA," ujarnya.

Hal senada diutarakan Wakil Ketua Pansus LKPJ, Aerin Nizar juga akan memasukkan industri coklat Gowa dalam rekomendasi pansus atas LKPJ gubernur 2010. Politisi Demokrat ini menyayangkan industri coklat ini terbengkalai, mengingat sebelumnya sudah mendapat protes keras dari masyarakat dan mahasiswa Luwu yang tidak terima industri tersebut ditempatkan di Gowa yang bukan penghasil kakao. Sebelumnya, Ketua Komisi B DPRD Sulsel, Yusa Rasyid Ali mengatakan pihaknya sudah berulang-kali meminta Disperindag Sulsel agar industri tersebut dioperasikan, namun tidak pernah dilaksanakan.   "Saya sangat sayangkan kalau mesin tersebut belum difungsikan, karena bisa karatan. Jadi bagaimana pun caranya Disperindag harus mencarikan cara untuk pengoperasiannya," ujarnya. Sumber: tribun-timur.com http://bbihp.kemenperin.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=200:industri-coklat-gowa-terbengkalai&catid=21:home