Friday, June 29, 2012

Perempuan Partai Demokrat Ikut Memanaskan Mesin Partai.

Perempuan politisi partai demokrat melakukan pelatihan kepada seluruh kader perempuannya utk mendukung agenda partai di 2013 dan menjelang 2014. Aerin Nizar, ketua panitia kegiatan ini mengatakan bahwa output dari kegiatan ini adalah untuk melakukan identifikasi perempuan-perempuan potensil partai sebagai database untuk ditawarkan dalam pencalegan untuk memenuhi kuota 30%. selain itu, aerin menambahkan bahwa panitia sengaja mengambil tema Sinergitas dan Soliditas Perempuan Partai Demokrat Sulsel untuk Kemenangan bersama rakyat karena ingin mensinkronkan kegiatan ini untuk konsolidasi tim pemenangan perempuan dalam Pilgub 2013 mendatang.

Acara pelatihan perempuan politik untuk angkatan pertama ini, diisi materi tentang penguatan wawasan peran perempuan dalam politik, wawasan kepartaian untuk soliditas kader, teknis perhitungan suara KPU,  dan penjangkauan konstituen. Adapun pemateri kegiatan ini adalah wakil ketua DPD Demokrat Ni'matullah, Aerin Nizar, Tenri A. Palallo dan Misriani Ilyas. Adapaun pesertanya adalah pengurus perempuan tingkat DPD, DPC, PAC, dan ranting, PDRI, dan para konstituen Partai Demokrat. Aerin menjelaskan, bahwa angkatan kedua, sampai keempat dari kegiatan pelatihan ini akan kembali dilaksanakan setelah bulan Ramadhan di tahun ini.

Mewakili DPD, A. Irwan Pattawari yg membuka kegiatan ini mengatakan bahwa Partai Demokrat Sulsel sangat mengapresi kegiatan pelatihan ini dan mendukung kelanjutan di angkatan selanjutnya. Kegiatan ini merupakan kerjasama NGO Internasioanl dan Partai yang difasilitasi oleh IRI-USAid dan Partai Demokrat Sulsel, dimana Project Offocer IRI, Delima Saragih menyatakan agak terus mendukung kegiatan-kegiatan serupa yang dilakukan oleh perempuan agar maju dan berkembang di politik.


Indies Movie : Jejak-Jejak Kecil

 http://www.jarrakonline.com/detail-2532-indies-movie--jejakjejak-kecil.html
Jumat, 29 Juni 2012 - 11:26:27 WIB


Indies Movie : Jejak-Jejak KecilKategori: Budaya - Dibaca: 30 kali

Makassar (JarrakOnline), Sebuah film Indie karya Sineas-Sineas Makassar sebuah Film berjudul jejak-jejak Kecil karya Arman Dewarti yang beberapa bulan lalu sukses dengan judul filmnya"Memburu Harimau"Gala Premier Film ini berlangsung di Ruang Pola Kantor Walikota Makassar,kamis(28/06/12).

Pemutaran film ini dihadiri oleh seluruh jajaran SKPD Pemkot Makassar,Anggota DPRD Kota Makassar dan beberapa orang legislator provinsi Sulsel.

Berbeda dengan Film sebelumnya karya Dewarti Arman ini berkisah bagaimana masa-masa kecil Ilham Arief Sirajuddin yang di perankan oleh anak-anak SMP 15 Barombong,SMP 5 Makassar dan SMP 18 Makassar dengan melibatkan penduduk lokal.Turut di perankan oleh Bahar Merdhu,Abd Rojak(Petta Puang),Aerin Nizar anggota DPRD Sulsel dari Fraksi Demokrat,Irwanto Danumolyo,Rini Mustakim,dan sederetan pemain lainnya yang tergabung dalam Petta Puang Production.

Penata Sinematografi oleh Rusmin Nuryadin makin memperlihatkan penataan yang menarik dalam pengambilan kualitas gambarnya
Dan eksplorasi pengambilan gambar yang boleh dibilang cukup membuat para penonton berdecak kagum.

Film ini menceritakan kisah tentang seorang Ilham Arief Sirajuddin semasa kecil dengan 4 orang sahabatnya yakni Aco.Aci,Tato,Rewa dan Indah.Karakter Aco ( nama kecil Ilham)sebagai seorang anak Lurah  yang supel dan tidak pilih-pilih teman yang suka menolong digambarkan dalam film ini.

Aco kecil dengan karakter dan jiwa kepemimpinannya terlihat lebih menonjol dalam film ini seakan menggambarkan kalau sejak kecil Jiwa dan semangat kepemimpinan Ilham sudah terlihat.

Film ini berdurasi 75 menit dengan mengambil setting daerah pinggiran Kota Makassar tepatnya Daerah Barombong yang berbatasan dengan Kabupaten Gowa.Kisah ini berawal dari Aco berniat membangun sebuah rumah Baca karena prihatin dengan kondisi anak-anak sebayanya yang wawasannya kurang berkembang konflik mulai muncul setelah Rumah Baca tersebut di bangun yang tiba-tiba roboh hal itu membuat Aco Cs menjadi sedih.

Di samping robohnya Rumah Baca tersebut teman Aco Rewa yg harus pergi meninggalkan kampung dan sekolahnya karena ayahnya meninggal.

Karakter Aco yang digambarkan dalam film ini sarat edukasi dan bagaimana solidnya persahabatan Aco cs.

Ilham mengatakan film ini adalah awal kebangkitan perfilman di Makassar mengingat ruang dan financial di Makassar masih terbatas untuk menghasilkan sebuah karya Film yang berkualitas.

Film ini di dukung oleh Petta Puang Production kerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Makassar dengan memakan waktu 2 bulan penggarapan film ini.

Petta Puang atau akrab disapa Dg Rojak mengatakan Film ini memberikan kesan tersendiri  selama dirinya aktif di bidang seni dan drama.

Sebagai salah seorang pemeran Ibu Lurah atau ibu Aco Aerin Nizar ketika dimintai tanggapannya terkait perannya dalam film tersebut mengatakan "saya sangat mengapresiasi dengan Sineas Makassar yang karyanya serta proses editing boleh dibilang tidak kalah dengan Sineas-Sineas Nasional,Saya juga melihat semangat para pemain dalam bermain itu cukup bagus".Ujar anggota DPRD Provinsi Sulsel dari Fraksi Demokrat ini. (Nina Annisa

Demokrat Latih Kader Perempuan Soal Perhitungan Suara KPU

http://m.tribunnews.com/2012/06/29/demokrat-latih-kader-perempuan-soal-perhitungan-suara-kpu 

Demokrat Latih Kader Perempuan Soal Perhitungan Suara KPU

Demokrat Latih Kader Perempuan Soal Perhitungan Suara KPU
Demokrat Latih Kader Perempuan Soal Perhitungan Suara KPU
Foto: Tribun Timur / Ilham
Laporan Wartawan Tribun Timur / Ilham
TRIBUNNEWS.COM MAKASSAR,-Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat (PD)
Sulsel melatih kader perempuan Demokrat soal teknis perhitungan suara Komisi Pemilihan Umum (KPU), penguatan wawasan peran perempuan dalam politik, dan wawasan kepartaian untuk soliditas kader, serta penjangkauan konstituen.
Pelatihan dalam rangka memenangkan paket calon gubernur dan wakil gubernur usungan Demokrat Sulsel Ilham Arief Sirajuddin-Abdul Aziz Kahhar Mudzakkar digelar di Hotel Singgasana, Jl Kajaolaliddo, Makassar, Jumat (29/6).

Hadir pemateri pelatihan bertema Soliditas dan Sinergitas kader Perempuan untuk pilgub 2013 dan identifikasi perempuan kader potensial untuk bahan pencalegan 2014 ini Wakil Ketua DPD Demokrat Sulsel Ni'matullah, legislator Demokrat DPRD Sulsel Aerin Nizar, legislator PD DPRD Sulsel Misriani Ilyas dan Tenri Andi Palallo.

Hadir peserta kegiatan yang diselenggarakan atas kerjasama Demokrat, IRI dan USaid ini yakni pengurus perempuan tingkat DPD, DPC, PAC, dan ranting, PDRI, serta sejumlah konstituen Partai Demokrat.
"Output dari kegiatan ini nantinya adalah untuk melakukan identifikasi perempuan-perempuan potensial partai sebagai database untuk ditawarkan dalam pencalegan untuk memenuhi kuota 30 persen," kata Aerin yang sekaligus ketua panitia acara

Menurut Aerin, pelatihan perempuan politik untuk angkatan pertama tersebut demi mengawal pendidikan politik yang ideal dan bagaimana agar peserta bisa lebih piawai bertarung di even-even pilkada. Terutama penguatan kader Demokrat Sulsel menyambut pilgub dan pemilihan anggota legislatif
"Teknis perhitungan suara KPU itu penting diketahui agar kita dapat mengawal kemungkinan terjadinya kecurangan, demikian cara menangkau konstituen, ini untuk kemenangan bersama rakyat karena ingin mensinkronkan kegiatan ini untuk konsolidasi tim pemenangan perempuan dalam Pilgub 2013 mendatang,"

Aerin yang juga ketua Komisi B DPRD Sulsel ini menambahkan, kegiatan tersebut merupakan kerjasama NGO Internasioanl dan Partai yang difasilitasi oleh IRI-USAid dan Partai Demokrat Sulsel, dimana Project Offocer IRI, Delima Saragih menyatakan agak terus mendukung kegiatan-kegiatan serupa yang dilakukan oleh perempuan agar maju dan berkembang di politik.

Caption Foto: Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat (PD)
Sulsel saat melatih kader perempuan Demokrat soal teknis perhitungan suara Komisi Pemilihan Umum (KPU), penguatan wawasan peran perempuan dalam politik, dan wawasan kepartaian untuk soliditas kader, serta penjangkauan konstituen di Hotel Singgasana, Jl Kajaolaliddo, Makassar, Jumat (29/6/2012)

Komisi B: Kestabilan Harga Harus Dijaga

RAKYAT SULSEL . MAKASSAR – Komisi B yang membidangi perekonomian, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), meminta kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Kamar Dagang Indonesia (Kadin), untuk segera melakukan pengawasan dan pemantauan terkait harga bahan pokok jelang bulan suci Ramadhan.

“Kita maunya disperindag dalam waktu dekat ini sudah merlakukan operasi pasar, menjaga adanya pihak yang sengaja menimbun sembako,” ungkap ketua komisi B DPRD Sulsel, Aerin Nizar.
Selain Disperindag, komisi B yang membidangi perekonomian juga mengharapkan Kadin untuk dapat bekerja sama dengan pihak pemerintah dalam mengantisipasi terjadinya penimbunan.
“Kalau bisa kita akan bahas waktu bersamaan untuk melakukan operasi pasar, agar dapat meminimalisir kecurangan yang dilakukan oknum tertentu, kita juga akan berkordinasi dengan Kadin terkait hal ini,” tambahnya.

Politisi perempuan ini juga mengatakan, bahwa, saat ini kebutuhan pokok masyarakat sudah mengalami kenaikan harga. “Nah inilah yang seharusnya disikapi pemerintah untuk menekan kenaikan harga, apalagi sekarang belum masuk bulan ramdhan,” tutupnya. (RS6/dj/C)
http://rakyatsulsel.com/komisi-b-kestabilan-harga-harus-dijaga.html

Kader Perempuan Demokrat Dilatih Hitung Suara Pilgub

http://makassar.tribunnews.com/2012/06/29/kader-perempuan-demokrat-dilatih-hitung-suara-pilgub

Tribun Timur - Jumat, 29 Juni 2012 16:44 WITA
hitung-suara.jpg
ilham/tribun-timur
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Sulsel saat melatih kader perempuan hitung suara pilgub

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat (PD) Sulsel melatih kader perempuan Demokrat terkait teknis perhitungan suara Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Selain itu juga diberikan penguatan wawasan peran perempuan dalam politik, wawasan kepartaian untuk soliditas kader, serta penjangkauan konstituen.

Pelatihan dalam rangka memenangkan paket calon gubernur dan wakil gubernur usungan Demokrat Sulsel Ilham Arief Sirajuddin-Abdul Aziz Kahhar Mudzakkar itu digelar di Hotel Singgasana, Jl Kajaolaliddo, Makassar, Jumat (29/6/2012).

Pelatihan bertema Soliditas dan Sinergitas kader Perempuan untuk pilgub 2013 dan identifikasi perempuan kader potensial untuk bahan pencalegan 2014 itu dihadiri pemateri yaitu Wakil Ketua DPD Demokrat Sulsel Ni'matullah, legislator Demokrat DPRD Sulsel Aerin Nizar, legislator PD DPRD Sulsel Misriani Ilyas dan Tenri Andi Palallo.(*)

Penulis : Ilham
Editor : Ridwan Putra

Sunday, June 24, 2012

Momen Berkumpul Bersama Keluarga

http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/505679/ PDF Print
 
MENIKMATI kebersamaan dengan keluarga tercinta menjadi dambaan terutama bagi mereka yang setiap hari disibukkan dengan urusan pekerjaan dan sangat minim waktu dengan keluarga.


Kebersamaan itu bisa diwujudkan jika memasuki masa liburan, khususnya libur sekolah. Bagi keluarga yang memiliki anak sekolah dengan jenjang pendidikan mulai TK,SD, SMP maupun SMA momen liburan panjang begitu sangat berharga.Pasalnya, setelah disibukkan kegiatan belajar selama enam bulan lamanya,kemudian mendapatkan jatah libur sekolah hingga dua pekan tentunya tidak akan dilewatkan. Berbagai rencana telah disiapkan. Mulai merencanakan akan kemana, bersama siapa dan mau melakukan apa saja. Tujuannya satu,yakni ingin bersenang- senang tanpa terbebani urusan pekerjaan rumah dan kegiatan sekolah lainnya.

Dalam memutuskannyapun sangat dibutuhkan kesepakatan bersama seluruh keluarga. Pasalnya, jika hanya sebagian saja menginginkan lokasi liburan di tempat tertentu, bisa jadi liburan hanya dinikmati sebagian keluarga saja. Makanya, kebersamaan dalam menikmati liburan akan sangat berarti dan menjadi sesuatu yang tidak ternilai. Psikolog Universitas Negeri Makassar (UNM) Ismarli Muis mengatakan,menikmati liburan bersama keluarga merupakan hal penting.Alasannya,pada hari biasa,waktu untuk berkumpul dengan keluarga sangat terbatas.

“Rapat keluarga ini perlu diadakan untuk mengambil kesepakatan dan persyaratan menjadi peserta liburan, utamanya anak-anak bahwa liburan ini tidak gratis tapi harus dibayar dengan rajin belajar,” ujarnya. Tujuannya tidak lain,untuk memotivasi mereka untuk senantiasa giat belajar dan berprestasi sebab melalui hal postof yang dilakukan selama menjalani masa belajar sekolah. Anak-anak diberikan berlibur sebagai bentuk hadiah atau apresiasi terhadap prestasi yang diperoleh.

Pentingnya momen liburan sekolah bersama keluarga sangat dirasakan politikus Partai Demokrat Sulsel Aerin Nizar. Ibu tiga anak ini mengaku tidak akan melewatkan begitu saja momen penting tersebut bersama tiga buah hatinya. Bahkan, jauh hari sebelum liburan, dirinya telah melakukan perencanaan matang mulai dari lokasi yang diinginkan hingga besarnya budget yang disiapkan. Ibu dari Thorig, 12, Ershad, 5, dan Aurelie, 2, ini mengatakan, untuk menentukan lokasi liburan, dirinya lebih banyak melibatkan anak tertuanya untuk berdiskusi.Alasannya, pemikiran Thorig dapat mewakili keinginan dari dua adiknya.

“Kalau liburan kebanyakan saya mengajak anak-anak ke luar kota Makassar biasanya ke Pulau Jawa dan Bali,disana banyak ragam tawaran tempat rekreasi. Kalau di Makassar, jika ada hari libur satu atau dua hari semuanya sudah didatangi,” terangnya. Ketua Komisi B DPRD Sulsel ini menjelaskan,berlibur tidak hanya mengajak keluarga inti.Namun juga membawa serta pengasuh sehingga kebersamaan menjadi sangat terasa. Tempat yang dikunjungi tidak saja objek wisata, tapi juga tempat edukasi seperti tempat berenang dan arena bermain out door.

Perencanaan matang dalam menjadwalkan libur ini juga diakui politikus PDK Sulsel Andi Hery Suhari Attas.Menurutnya, banyak keuntungan yang diperoleh ketika merencanakan dari awal liburan anak.Budgetyang disiapkan tidak begitu besar ketimbang dilakukan secara dadakan. Dia mencontohkan,dengan melakukan pemesanan tiket jauh hari sebelum keberangkatan. Dengan demikian, harga yang diperoleh jauh lebih murah mengingat tarif tiket pesawat melonjak tinggi di masa liburan. “Kalau liburannya mengunjungi keluarga tentu yang disiapkan hanyalah uang tiket dan uang sakunya saja, lain-lainnya tidak karena ada saudara yang menemaninya,”tuturnya.

Lokasi yang dikunjunginyapun, kata dia, cukup banyak tidak saja berkutat di Jakarta tapi di kota sekitarnya. Diakui Hery Attas sapaan akrabnya, melakukan liburan bersama anak memang hal yang menggembirakan. Hanya saja, momen itu tidak semuanya dilewati bersama anak dikarenakan tuntutan pekerjaan sebagai wakil rakyat lebih diutamakan. “Biasanya saya mengantar sajadantidakberlama-lamamenemaninya sama liburan selesai, nanti kalau ada waktu luang lagi barulah menyempatkan mengunjunginya,”paparnya. Nikmatnya masa liburan juga dirasakan,

Ridwan, 18. Siswa SMK IV Makassar ini mengaku berlibur tidak mesti dilakukan di luar rumah. Bahkan, Ridwan lebih senang menghabiskan libur dengan berada di rumah bersama keluarga. Waktu libur pun dimanfaatkan untuk mempersiapkan pelajaran untuk semester berikutnya. “Saya lebih memilih di rumah, selain biayanya tidak ada juga banyak waktu bisa merapikan kamar dan kebutuhan buku-buku semester berikutnya,” tuturnya. suwarny dammar

Sunday, June 17, 2012

Aerin Nizar Politisi Partai Demokrat Doyan Pake Ipad 2



RAKYAT SULSEL . Untuk menunjang pekerjaannya sebagai politisi dari partai Demokrat, politisi yang pernah bercita-cita ingin menjadi pengacara dan dokter ini hobi menggunakan dengan gadget, khususnya dengan PC tablet.”Kemana-mana itu saya tidak pernah lupa membawa PC tablet saya, karena itu sangat membantu efesiensi kerja saya sebagai anggota dewan,”lanjutnya.
“Saya manfaatkan sekali teknologi, baik itu pekerjaan maupun untuk mengerjakan tugas kampus. Setiap saat itu saya menginvtearisasi isu-isu penting terkait dengan tugas saya sebagai anggota dewan. Dan itu saya simpan di dalam tablet milik saya,”ujarnya sambil memperlihatkan tablet miliknya yang berwarna putih.
“Jadi kemanapun itu saya selalu di temani oleh tablet kesayangan saya.  Biasanya saya tiba-tiba di daulat untuk membawakan materi ataupun presentasi, dengan adanya gagdeg, saya merasa terbantu karena semua bahan sudah saya simpan di tablet,”ulas Aerin Nizar.
Untuk urusan PC Tablet, Aerin menggunakan Ipad 2, 64 GB. Dimana Ipad miliknya tersebut selain membantu efesiensi kerja, juga karena fasilitasnya yang lengkap termasuk  fasilitas multimedianya.
“Fasilitas sudah termasuk kamera, wifi, organizer agenda kerja, penyimpan data dalam bentuk word, power point , excel dan  pdf. tidak ketinggalan juga fasilitas sosial medianya yang begitu mendukung seperti twitter, facebook dan  skype,”katanya.(RS1/RS6)
http://rakyatsulsel.com/aerin-nizar-politisi-partai-demokrat-doyan-pake-ipad-2.html

Wednesday, June 13, 2012

Air PDAM Makin Keruh, “160 Ribu Meteran Ilegal Ditemukan”

RAKYAT SULSEL — SEAKAN tak pernah lepas dari masalah, air di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar makin ‘keruh’. Dari tahun ke tahun perusahaan ini mendapat masalah. Tahun ini saja, Badan Pemerika Keuangan (BPK) RI menemukan indikasi kerugian negara sebesar Rp520 miliar lebih. Teranyar,  Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulsel menemukan tak kurang dari 160 ribu meteran PDAM yang belum memiliki tera alias ilegal.
Yang ilegal, tentunya melabrak aturan dan menyalahi standar pelayanan konsumen. Kepala Diseprindag Sulsel, Irman Yasin Limpo dalam rapat kerja yang dilakukan bersama dengan Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)  Sulsel, Selasa (12/6) menguak keberadaan meteran ilegal tersebut.
“Kita telah temukan sekitar 160 ribu meteran yang belum memiliki tera. Dan semuanya, telah kami sita,” tegas Irman.
Ia menganggap, penemuan tersebut, didapatkan dari adanya tim evaluasi Disperindag Sulsel dan pengaduan masyarakat.  Sehingga tim Disperindag langsung terjung ke lapangan untuk mendata dan juga telah mengecek hal tersebut.

Selain itu, Irman membeberkan, semua meteran yang disita itu sudah diserahkan kepada Badan Metereologi untuk ditera ulang. Dimana dirinya juga menyatakan, selama ini, banyak kasus pelayanan konsumen yang sering kali diabaikan pihak Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang menyalahi undang-undang pelayanan konsumen.
Sementara itu, Ketua Komisi B Aerin Nizar yang ditemui Rakyat Sulsel, kemarin menyatakan, Disperindag harus menyertakan data temuannya. Itu karena masalah tersebut domain Pemerintah Kota Makassar.
“Kita tidak bisa komentari banyak. Karena domainnya ada sama kota Makassar. Tapi, temuan itu akan menjadi apresiasi kami di komisi B,” ungkapnya.

Dikonfirmasi, PDAM Kota Makassar membantah temuan Disperindag tersebut. Humas PDAM Makassar, Muhammad Idris Tahir merasa heran dengan temuan 160 ribu meteran ilegal PDAM. Pasalnya, pelanggan PDAM Kota Makassar menurutnya hanya sekitar 150 ribu pelanggan. “Saya rasa itu pernyataan Disperindag Sulsel keliru. Dan, datanya tidak benar. Juga, terkesan mengada-ada saja,” ucapnya di ujung telepon.

Idris juga mengatakan, meteran yang didatangkan dari pabrikan di Surabaya, semuanya sudah tertera. Kalaupun meteran tersebut tiba di Makassar dan belum ditera, pihaknya juga menyatakan akan melakukan tera ulang.

“Kita akan tera ulang kalau ada meteran pabrikan belum ditera. Kita bekerja sama dengan Badan Metreologi yang merupakan badan yang berhak melakukan tera,” tandasnya.
Namun Idris mengakui, belum lama ini PDAM bersama dengan Disperindag Sulsel sudah duduk bersama untuk membahas tera meteran PDAM. Ia menjelaskan, meteran air nantinya akan ditera ulang, jika mana meteran tersebut sudah berusia lima tahun. “Ini perlu juga dilihat. Apakah meteran yang sudah berusia lima tahun tersebut pantas ditera atau tidak. Karena tidak semua mesin meteran air itu perlu ditera ulang pada masa usia lima tahun,” jelasnya. (RS6/E)

http://rakyatsulsel.com/air-pdam-makin-keruh-160-ribu-meteran-ilegal-ditemukan.html

Sunday, June 3, 2012

Pabrik Pengolahan Kakao Butuh Uluran Tangan Pusat

RAKYAT SULSEL–Komisi B DPRD Sulsel berharap agar pemerintah pusat serius mengembangkan pabrik pengolahan kakao, Cocoa Butter Powder di Kabupaten Gowa yang dikelola oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Pasalnya hingga kini, pengoperasian pabrik itu masih membutuhkan anggaran yang cukup besar.

Ketua Komisi B DPRD Sulsel Aerin Nizar mengungkapkan biaya pengolahan 1,5 juta ton kakao sebesar Rp250 juta perjam. Menurut Aerin biaya ini tidak mungkin ditanggung APBD Provinsi Sulsel.
“Kita berharap pemerintah pusat serius untuk mengembangkan industri kakao, untuk mendatangkan investor yang bergerak dalam industri kakao,” ucapnya saat di hubungi.

Lebih lanjut, Aerin mengungkapkan saat ini pabrik ini berpoduksi 2 jam sekali karena minimnya anggaran. Belum maksimalnya aliran listrik juga menjadi faktor penghambat industri ini. Infrastruktur jalan menuju ke pabrik juga masih memerlukan pembenahan.

Sejauh ini menurut Aerin, pemerintah pusat telah menggelontorkan dana yang cukup besar hingga mencapai Rp11 miliar untuk pengadaan mesin.

“Sepengetahuan saya pemerintah provinsi juga telah melakukan upaya untuk membuat tangki penampungan. Namun hinggga saat ini belum dapat berjalan maksimal,” tambahnya
“Nah kalau ini dapat berfungsi maksimal, akan dapat mendorong perekonomian, dan menyerap lapangan pekerjaan yang sangat besar,”tutup Aerin. (RS6/eui/C)
http://rakyatsulsel.com/pabrik-pengolahan-kakao-butuh-uluran-tangan-pusat.html

DPRD Sulsel: Pabrik Coklat Sulsel Hanya Besi Tua

http://www.tribunnews.com/2012/06/01/dprd-sulsel-pabrik-coklat-sulsel-hanya-besi-tua

Tribunnews.com - Jumat, 1 Juni 2012 21:38 WIB
 
Ketua Komisi B dengan Latar Belakang Pabrik Coklat Gowa

 
TRIBUNNEWS.COM MAKASSAR -DPRD Sulsel menyayangkan manajemen pabrik Coklat Sulsel yang ditempatkan pemerintah provinsi (Pemprov) Sulsel di Kawasan Industri Gowa (Kiwa). Bangunan Pabrik yang menghabiskan duit Rp 14 Miliar (untuk mesin saja) ini belum pernah beroperasi sejak berdirinya, tahun 2009 silam.


DPRD Sulsel usai sejumlah anggota komisi B yang membidangi Perekonomian mengunjungi pabrik tersebut di Kawasan Industri Gowa (Kiwa), Kabupaten Gowa, Jumat (1/6/2012)
"Ternyata pabriknya tidak pernah beroperasi sekarang. Jadi kita minta kepada pemprov dalam hal ini dinas perdagangan agar serius memikirkan bagaimana solusi untuk pemfaatan pabrik coklat tersebut yang nilainya investasi mesinnya sebesar Rp 14 M, karena jangan sampai mesin-mesinnya keburu jadi besi tua jika tidak dimanfaatkan," kata anggota Komisi B Buhari Kahar Muzakkar.

Sementara Ketua Komisi B, Aerin Nizar, mengatakan, inspirasi pembangunan pabrik tersebut hanya sebatas perhitungan imajinasi tanpa dibarengi kerja-kerja nyata.
"Kesalahan saya lihat pada keinginan ambisius pemerintah, tanpa melihat kemampuan daerah untuk pembiayaan selanjutnya. Misalnya, pengoperasian mesin butuh biaya besar yang tidak bisa didanai APBD," kata Aerin kepada Tribun Timur, Makassar, Jumat (1/6)

Selanjutnya, menurut Aerin, sebanyak 1,5 ton kakao yang dibutuhkan untuk pembuatan butter powder per jamnya dengan nilai Rp 250 juta per satu kali produksi selama sejam. Ini tidak full kapasitas karena cuma sejam. Sarana prasarana jalan juga tidak memadai.

Air dan listrik, lanjut Aerin, belum ada yang merupakan tanggungjawab pemda kabupaten Gowa sesuai dengan mou yg disepakati. Ada genset, ungkap Aerin, namun itu untuk penggunaan cadangan jika tidak ada listrik.

"Jadi ditawarkn solusi untuk mencari investor yang profesional bidang percoklatan dengan modal yang cukup dan paham pemeasaran. Karena pabrik coklat yang potensial seperti ini terancam menjadi besi karatan, padahal ada potensi PAD yang segitu besar," Aerin menambahkan.

Pabrik Coklat Gowa yang Ditumbuhi Ilalang
Lebih jauh, Aerin menuturkan, di salah satu klausul perjanjian antara pemprov dan dirjen perindustrian disebutkan bahwa ketika dalam waktu 12 bulan sejak ditandatangani tidak terdapat operasi pabrik, maka pihak pertama yakni dirjen, bisa merelokasi

"Di lokasi, yang disebut sebagai, kawasan industri Gowa ini, ternyata hanya pabrik itulah (pabrik Coklat) satu-satunya yang ada. Pabrik itu ditumbuhi ilalang-ilalang dan tidak ada alokasi anggaran dari dinas terkait Karena besarnya biaya pengoperasioan," ujar Aerin
Caption Foto: Komisi B Saat mengunjungi Pabrik Coklat Provinsi Sulsel di kawasan industri Gowa (Kiwa), Kabupaten Gowa, Jumat (1/6/2012)

Editor: Budi Prasetyo  |  Sumber: Tribun Timur
Akses Tribunnews.com lewat perangkat mobile anda melalui alamat m.tribunnews.com

Saturday, June 2, 2012

Industri Kakao Terancam Mubazir




http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/499900/
MAKASSAR – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulsel menilai, industri pengolahan kakao di Kelurahan Pattalassang, Kabupaten Gowa sulit dioperasikan.

Alasannya,pengoperasian pabrik tersebut membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Ketua Komisi B DPRD Sulsel Aerin Nizar mengatakan, untuk mengoperasikan pabrik tersebut, pemprov diminta tidak menggunakan anggaran dari APBD. Selain itu, bahan baku kakao butter powder yang dibutuhkan setiap jamnya berkisar 1,5 ton senilai Rp250 juta. “Ini akan sulit dioperasikan karena membutuhkan anggaran yang sangat besar dan tidak boleh menggunakan APBD,” katanya usai melakukan kunjungan di lokasi pabrik kakao di Gowa,kemarin.

Selain itu,akses jalan untuk sampai di lokasi pabrik masih memprihatinkan. Listrik dan air yang merupakan kebutuhan dasar pabrik,juga belum tersedia. Sarana dan prasara pendukung tersebut, seharusnya disediakan Pemerintah Kabupaten Gowa. “Ada genset, tapi itu kan hanya cadangan,jika tidak ada listrik. Kapasitas genset yang mencapai 200 ribu watt juga melebihi kebutuhan,”ungkapnya. Menurutnya, untuk mengoperasikan pabrik, Dinas Perindustrian dan Perdagangan harus mencari investor sehingga memiliki modal yang cukup dan mengetahui strategi pemasaran.

“ Jika tidak,maka pabrik itu terancam menjadi besi tua. Padahal jika dikelola dengan baik maka berpotensi memberikan PAD yang besar,” ujarnya. Aerin pun meminta kepada Disperindag untuk segera membuat rencana mengatasi masalah itu. Jika tidak ditangani secara serius, maka anggaran dari APBD dan APBN yang terserap untuk pengadaan pabrik kakao itu akan mubazir.“ Makanya harus dikelola sesuai dengan peruntukan awalnya, anggaran yang dikucurkan untuk pabrik itu sudah cukup besar,”ujarnya. ● abd salam malik

DPRD Sulsel: Pabrik Coklat Sulsel Ternyata Mandeg

http://makassar.tribunnews.com/mobile/index.php/2012/06/02/dprd-sulsel-pabrik-coklat-sulsel-ternyata-mandeg 

Sabtu, 2 Juni 2012 07:46 WITA
Komisi B & Pabrik Coklat Gowa
GOWA, TRIBUN-TIMUR.COM - -DPRD Sulsel menyayangkan manajemen pabrik Coklat Sulsel yang ditempatkan pemerintah provinsi (Pemprov) Sulsel di Kawasan Industri Gowa (Kiwa). Bangunan Pabrik yang menghabiskan duit Rp 14 Miliar (untuk mesin saja) ini belum pernah beroperasi sejak berdirinya, tahun 2009 silam.

DPRD Sulsel usai sejumlah anggota komisi B yang membidangi Perekonomian mengunjungi pabrik tersebut di Kawasan Industri Gowa (Kiwa), Kabupaten Gowa, Jumat (1/6)

"Ternyata pabriknya tidak pernah beroperasi sekarang. Jadi kita  minta kepada pemprov dalam hal ini dinas perdagangan agar serius memikirkan bagaimana solusi untuk pemfaatan pabrik coklat tersebut yang nilainya investasi mesinnya  sebesar Rp 14 M, karena jangan sampai mesin-mesinnya keburu jadi besi tua jika tidak dimanfaatkan," kata anggota Komisi B Buhari Kahar Muzakkar.

Sementara Ketua Komisi B, Aerin Nizar, mengatakan, inspirasi pembangunan pabrik tersebut hanya sebatas perhitungan belaka tanpa dibarengi kerja-kerja nyata.

"Kesalahan saya lihat pada keinginan ambisius pemerintah, tanpa melihat kemampuan daerah untuk pembiayaan selanjutnya. Misalnya, pengoperasian mesin butuh biaya besar yang tidak bisa didanai APBD," kata Aerin kepada Tribun Timur, Makassar, Jumat (1/6)

Selanjutnya, menurut Aerin, sebanyak 1,5 ton kakao yang dibutuhkan untuk pembuatan butter powder per jamnya dengan nilai Rp 250 juta per satu kali produksi selama sejam. Ini tidak full kapasitas karena cuma sejam. Sarana prasarana jalan juga tidak memadai.

Air dan listrik, lanjut Aerin, belum ada yang merupakan tanggungjawab pemda kabupaten Gowa sesuai dengan mou yg disepakati. Ada genset, ungkap Aerin, namun itu untuk penggunaan cadangan jika tidak ada listrik.

"Jadi ditawarkn solusi untuk mencari investor yang profesional bidang percoklatan dengan modal yang cukup dan paham pemeasaran. Karena pabrik coklat yang potensial seperti ini terancam menjadi besi karatan, padahal ada potensi PAD yang segitu besar," Aerin menambahkan.(*)