Monday, September 8, 2014

Setiap Pemimpin Ada Masanya Dan Setiap Masa Ada Pemimpinnya

Hari ini adalah Rapat Komisi B DPRD Sulsel yang terakhir saya pimpin di periode 2009-2014 dan insha Allah akan berakhir manis. Ada rasa haru di ujung kalimat perpisahan yang saya sampaikan hari ini dalam rapat kerja Komisi B yang membahas anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah Perubahan TA 2014. Rasa haru itu bukan karena melankolisme namun rasa haru yang berakar pada optimisme dan keyakinan bahwa setiap pemimpin ada masanya dan setiap masa ada pemimpinnya, dan masa kepemimpinan saya selesai di periode ini.

Penyerahan Palu Sidang Komisi B ke Imbar Ismail (Hanura)
Banyak dinamika yang terjadi sepanjang periode saya memimpin Komisi Bidang Perekonomian. Salah satunya adalah dinamika pergulatan batin karena  rasa ketidakpercayaan diri yang sempat muncul ketika amanah sebagai Ketua Komisi diberikan kepada saya oleh Partai. Rasa kurang percaya diri ini sempat muncul diakibatkan karena saya adalah seorang perempuan dengan umur dan pengalaman yang masih hijau dibanding dengan anggota komisi yang saya pimpin yang sebagian besar adalah laki-laki dan telah mengabdi di DPRD Propinsi Sulsel lebih dari satu periode. Ditambah lagi di dalam komisi yang saya pimpin terdapat 3 (orang) mantan pimpinan komisi lain dan juga mantan kadis pertanian Sulsel era tahun 80an.

Seiring dengan berjalannya waktu dan dalam waktu yang tidak begitu lama, saya merasa berhasil menghapus keraguan diri saya sendiri dan mungkin juga keraguan orang banyak, bahwa saya ternyata mampu memimpin Komisi B dengan baik dan melewati semua tantangan, masalah dan dinamika juga dengan baik. Sebagian besar politisi senior di Komisi B menilai bahwa saya memimpin dengan sangat transparan dan terbuka sehingga seluruh anggota komisi merasa nyaman menjadi bagian dari Keluarga Besar Komisi B.

Berpose dgn Ibu Rini Kepala UPTD di Dinas Perikanan dan Kelautan 
Banyak kenangan dan memori dari perjalanan dan pengalaman hidup sebagai legislator ini yang tentunya akan menambah kualitas di Curriculum Vitae saya atau mungkin menambah daya kompentensi saya di dunia profesional. Perjalanan hidup saya tenrunya tidak selesai di DPRD saja, melalui Partai Demokrat dan sebagai Wakil Sekretaris Partai, saya masih akan mengawal seluruh program dan kebijakan pemerintah. Kritik pedas saya mungkin masih akan terekam di masyarakat dalam bentuk kapasitas lainnya.

Saya merasa masih memiliki "hutang" saya di masyarakat pemilih yang belum sempat terkawal ataupun akomodir dan masih ada PR pribadi lainnya yang akan saya selesaikan dan menyibukkan diri di dalamnya. Salah satu yang terutama adalah menyelesaikan disertasi Doktoral Ilmu Pertanian di Pasca Sarjana UNHAS yang vakum hampir 2 tahun lamanya. Saya adalah mahasiswa angkatan 2010 Pasca UNHAS dan satu orang rekan angkatan saya baru saja melakukan promosi doktoralnya.  Ketertinggalan bidang akademik akibat kesibukan dalam agenda politik dan parlemen ini akan saya kejar hingga dapat menyelesaikan "hutang" pribadi tersebut dan pada akhirnya pantas menyandang gelar Doktor di depan nama saya. Akhirnya, saya juga mendoakan agar semua legislator terpilih DPRD Sulsel 2014-2019 dapat juga menjalankan semua amanah dengan baik dan bisa menyelesaikan semua tugas dan kewajiban dengan baik pula di akhir masa jabatannya kelak, Insha Allah.

Tribun Timur : Gagal Maccaleg, Legislator Sulsel Minta Maaf

http://makassar.tribunnews.com/2014/09/08/gagal-maccaleg-legislator-sulsel-minta-maaf

Aerin Nizar, Ketua Komisi B DPRD SULSEL
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Senin (8/9/2014), sekitar pukul 14.35, Ketua Komisi B, Aerin Nizar baru saja membuka rapat komisinya dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Sulsel membahas perubahan APBD 2014. “Ini rapat akhir dari seluruh rangkaian rapat sejak Jumat, minggu lalu,” kata Aerin, saban hari tampil dengan rambut dikuncir.

Sejak pukul 09.30 hingga 15.30, anggota komisi B rapat bersama lima SKPD mitra. Dimulai dari dinas pertanian tanaman pangan dan hortikultura, berakhir pada dinas kelautan. Rapat kerja dengan SKPD mitra, kemarin, sebenarnya bukan hanya rapat akhir dari rapat yang berlangsung sejak Jumat, sebagaimana disampaikan Aerin. Namun, yang terakhir pula pada masa jabatan legislator periode 2009-2014.

Legislator dari Partai Demokrat bakal tak memimpin lagi rapat serupa pada periode jabatan 2014-2019. Dia tak lagi terpilih untuk menjabat pada periode selanjutnya atau dilantik, 23 September mendatang.

Di hadapan pejabat dari dinas kehutanan, Aerin menyampaikan, masih ada legislator lain di komisinya pada periode mendatang yang akan berjumpa dengan SKPD mitra melalui rapat serupa. Pembahasan dalam rapat pun tak akan terputus. “Pak Imbar, Pak Jumardi akan melanjutkan. Pak Yagkin (pindah) di komisi lain,” kata Aerin menyebut satu per satu rekannya yang terpilih lagi.

Gagal maccaleg, namun dia optimis pembahasan selama rapat juga akan dilanjutkan legislator dari separtainya. “Sebagian besar kami di sini pengurus teras partai politik. Jadi, kawan kami di partai yang akan melanjutkan,” kata Wakil Sekretaris DPD Partai Demokrat Sulsel ini menyampaikan pesannya.

Dari 14 legislator di komisi ini, hanya tiga lolos maccaleg. Sembilan legislator lainnya gagal, walau mereka menduduki posisi strategis pada partainya. Pesan Aerin disambung dengan permohonan maaf dari anggota komisi, Yusa Rasyid Ali. Dalam rapat, Yusa sekaligus legislator separtai dengan Aerin merasa terkadang ada kritikannya terasa pedis dan kurang berkenan.

“Pak Kadis (kepala dinas) maafkan-ki,” ucap Yusa. Legislator lain pun ngakak mendengar ucapan yang terdengar tulus itu. “Serasa lebaran ya,” kata Aerin tersenyum. Kata dia melanjutkan, setelah tak duduk lagi di DPRD, dia masih memiliki kesibukan lain, merawat basis massa pendukung. “Saya masih melayani konstituen di Makassar,” ujarnya yang bertarung melalui daerah pemilihan Sulsel 2 (Makassar B) saat Pemilu Legislatif 2014.

Gagal macaleg, legislator dari Partai Hanura, Amir Anas yang sedaerah pemilihan dengan Yusa, Sulsel 11 memotivasi rekannya. “(Walau tak duduk lagi) semangat tetap ada,” tuturnya. Tak lama kemudian, legislator saling salaman dengan pejabat dari dinas kehutanan. Rapat pun layaknya farewell party.(*)