 |
Aerin Nizar-Fraksi Partai Demokrat Sulsel-Foto:Jusly Yani |
MAKASSAR – SINDO. Fraksi Partai Demokrat (FPD) dan Fraksi Partai Keadilan
Sejahtera (FPKS) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) mengkritisi
kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel dalam upaya menurunkan
angka kemiskinan.
Pasalnya, upaya menekan jumlah
penduduk miskin masih tertinggal dari 16 provinsi di Indonesia dalam
lima tahun terakhir. Baik FPD maupun FPKS sama- sama melansir data Badan
Pembangunan Nasional (Bappenas) awal 2012 tentang 16 provinsi dengan
angka penurunan kemiskinan penduduk rata-rata 5,26% diantaranta Aceh,
Bengkulu, Sulawesi Tenggara,dan Sulawesi Barat.
”Capaian tingkat
pertumbuhan ekonomi 8% yang dinyatakan diatas rata-rata pertumbuhan
nasional,ternyata tidak berkorelasi positif terhadap penurunan angka
kemiskinan,” kata juru bicara FPD Aerin Nizar saat membacakan
pemandangan umum fraksi terhadap raperda di DPRD Sulsel, kemarin. Selain
itu FPD juga menyajikan data BPS tentang jumlah penduduk miskin Sulsel
meningkat dari 832.910 orang dari Maret 2011 menjadi 835.510 pada
September 2011.
Meski begitu, dari segi presentasi mengalami
penurunan dari 10,29% menjadi 10,27%. Sementara, FPKS dengan juru
bicara,Jafar Sodding,juga menyindir Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo
yang sering mengungkapkan pertumbuhan ekonomi Sulsel ratarata 8% serta
banyaknya penghargaan yang diterima sepanjang 2008-2011.
“Kedua
penghargaan tersebut dipertanyakan banyak pihak. Awal 2012 media massa
menyiarkan informasi Bappenas bahwa hanya 16 provinsi yang penurunan
kemiskinannya melampaui penurunan angka kemiskinan nasional dalam lima
tahun terakhir ratarata 5,26 persen,”ujarnya.
Sementara,Gubernur
Sulsel Syahrul Yasin Limpo langsung menjawab pertanyaan FPD dan FPKS
dengan menyebut tidak masuknya Sulsel ke dalam 16 provinsi yang sukses
menurunkan angka kemiskinan diatas 5% dalam lima tahun disebabkan
penduduk Sulsel terlalu besar yakni 8 juta jiwa lebih. Syahrul juga
menyebut, angka kemiskinan di Sulsel saat ini sudah berada pada posisi
8,8%. ● supyan umar
|
No comments:
Post a Comment