Kamis, 26 Mei 2011 | 22:34:19 WITA | 571 HITS
Peluang Besar, Perempuan Jangan Penakut
TAWAKKAL/FAJAR.
Tua Muda. Legislator Muda Perempuan, Aerin Nizar. |
Penilaian ini disampaikan pengamat komunikasi politik Unhas, Dr Hasrullah. Menurut Hasrullah, bicara potensi, peluang perempuan bukan hanya 30 persen saja, tapi hingga 57 persen. Ini sesuai jumlah pemilih perempuan yang memang lebih besar ketimbang pemilih pria.
Berdasarkan angka statistik tersebut, jumlah keterwakilan perempuan
berbanding terbalik di DPRD. Di Sulsel hanya 10 sampai 12 persen saja.
Data ini perlu dicermati politikus perempuan. Perempuan hanya butuh
branding untuk bisa berkiprah. Yang paling sederhana, adalah melakukan
pencitraan berkelanjutan. Termasuk lewat media.
Dosen Fisip Unhas ini mengatakan, kondisi real politik, perempuan
selalu dikooptasi politik pria. Makanya butuh install nyali bagi
perempuan. Saatnya perempuan meningkatkan intensitas tampil di hadapan
publik.
Menurutnya, dalam budaya politik ada ketidakadilan terhadap
perempuan. Mencegah ini, perlu ada gerakan bersama membangkitkan power
perempuan.
Peluang perempuan berkiprah di kancah politik memang sangat
terbuka. Apalagi selama ini, perempuan bisa menjadi suri tauladan bagi
politikus laki-laki. Perempuan juga mampu dengan baik mengatur budget
anggaran berdasarkan pengalaman di keluarga.
"Bahkan, hemat saya perempuan harus bisa membangun opini lebih bisa
menjalankan politik bersih dibanding laki-laki," kata Hasrullah.
Menanggapi ini, legislator Sulsel, Aerin Nizar mengaggap era
sekarang sebenarnya tidak lagi membutuhkan dikotomi perempuan laki-laki.
Tapi karena level ini belum bisa dijangkau perempuan, politikus muda
Demokrat ini sepakat dengan gerakan menciptakan ruang yang lebih lowong
kepada perempuan.
Aerin menganggap perempuan jangan lalai memaksimalkan ruang itu.
"Saya optimis, jika perempuan semakin berani, saatnya nanti perempuan
tidak lagi membutuhkan affirmative action karena sudah setara dengan
laki-laki," harap dia. (amr)
No comments:
Post a Comment