Wednesday, November 23, 2011

Citizen Reporter : Delay 6 Jam di Soetta Jakarta

http://makassar.tribunnews.com/2011/11/23/delay-6-jam-di-canberra 

Delay 6 Jam

Tribun Timur - Rabu, 23 November 2011 08:48 WITA


CITIZEN Reporter
Aerin Nizar,
Anggota DPRD Sulsel
Melaporkan dari Canberra

SETELAH mengalami delay keberangkatan selama 6 jam via Qantas Airways lebih karena imbas dari kepulangan pemimpin-pemimpin dunia yang menghadiri KTT ASEAN di Bali, akhirnya rombongan peserta Short Course Women in Politics CDI AusAID yang mewakili Indonesia mendarat di Bandara International Canberra setelah melalui 8 jam penerbangan dari Jakarta.

Rombongan ini seluruhnya terdiri dari perempuan yang beraktifitas sebagai politisi atau pengurus partai dari Partai yang berbeda. Di sepanjang perjalanan menuju salah satu kampus tertua di Australia ini peserta short course menyaksikan suasana kota yang sangat kontras dengan kota-kota yang ada di Indonesia atau bahkan kota lainnya di Australia karena suasana yang sangat tenang bahkan bisa dikatakan sepi karena kurangnya orang yang lalu lalang di jalanan.  

Tiba di Canberra peserta short course Perempuan Politik langsung disambut dengan cuaca gerimis ringan dengan suhu sekitar 12 derajat Celcius karena saat ini merupakan akhir dari musim gugur.

Adapun perbedaan waktu antara Canberra dengan Makassar adalah 3 jam, dimana matahari lebih dahulu terbit di Canberra. Sebagai Ibukota Australia, kota ini hanya didominasi oleh kegiatan pemerintahan dan parlemen, sehingga praktis kita tidak akan menemukan toko besar dengan label desainer terkenal di kota ini.

Dalam penerbangan saya dari Sydney ke Canberra dengan pesawat Qantas Link selama kurang lebih 30 menit, penumpang pesawat tersebut didominasi oleh para anggota parlemen dan pejabat pemerintahan Australia yang terlihat dari pakaian jas formil yang digunakan dengan pin bendera Australia mereka.

Pada tahun 2011 ini, Partai yang berhasil meloloskan kadernya dalam kegiatan tahunan CDI AusAID adalah Partai Demokrat, PDIP, Golkar, PAN dan PKB dimana seluruh transportasi, akomodasi, dan biaya hidup peserta ditanggung sepenuhnya oleh program ini.

Dari airport Canberra rombongan dari beberapa negara peserta seperti dari Kepulauan Solomon, Timor Leste, Fiji, Vanuatu dan Indonesia langsung menuju Kampus Australian National University (ANU) untuk mengurus akomodasi dan administrasi. Kuliah awal Women in Politic di ANU akan dimulai esok harinya yang akan diikuti oleh 20 peserta dari negara-negara Asia Pasifik, dimana setiap tahunnya program ini menerima sekitar 180 aplikasi dari 15 negara untuk memperebutkan 20 kursi pada kuliah singkat Politik di Canberra.(*)

No comments:

Post a Comment