Tuesday, August 14, 2012

PENGUSAHA TIMBUN LAUT — Warga Tallo Makassar Minta DPRD Segera Hentikan

http://www.bisnis-kti.com/index.php/2012/08/pengusaha-timbun-laut-warga-minta-pemerintah-hentikan/
Oleh on Monday, 13 August 2012
MAKASSAR — Puluhan warga Boloa, Kecamatan Tallo, Makassar, Sulawesi Selatan berunjuk rasa di kantor DPRD Sulawesi Selatan meminta pemerintah serta DPRD Sulsel dan pihak terkait segera menghentikan penimbunan laut yang diduga dilakukan mafia tanah.
“Kami meminta pemerintah menghentikan kegiatan penimbunan laut dilakukan pengusaha Jeng Tang yang diduga mafia tanah di pesisir Boloa Tallo, karena menyengsarakan dan mengusur kehidupan nelayan dan warga pesisir Boloa,” kata korlap aksi  Haris di Makassar, Senin.

Dia mengungkapkan, bukan hanya intimidasi dan perlakukan kasar diduga dilakukan Jeng Tang kepada masyarakat dengan menyewa preman agar masyarakat pindah, tetapi perampasan hak juga dilakukan.
Bahkan persoalan ini sudah sampai di tingkat lurah, camat, polisi hingga di Pemerintah Kota Makassar namun tidak ditanggapi serius dan terkesan diabaikan.
“Kami sudah ajukan protes keberatan di lurah, camat, Polda dan BPN tetapi tidak ada jalan, malah Jen Tang dan Rosida sebagai pelaku penimbunan terus menimbun laut. Parahnya malah ada sertifikat padahal itu dulunya laut,” ungkapnya.

Sementara Ketua Nelayan Boloa Tallo Jamaluddin menuturkan, penimbunan laut tersebut berakibat fatal, sebab akses jalan masuk kapal menuju dermaga terhalang karena ada pendangkalan. Tidak hanya itu, ikan dan biota laut sudah tidak ada lagi yang hidup.
“Ikan sudah sangat sulit, ditambah BBM solar langka malah jalan kami masuk parkir perahu ditutup. Penimbunan itu mencurigakan, karena kami tidak menerima informasi yang jelas dari mana langsung tiba-tiba menimbun, dan mengaku sebagai pemilik, padahal itu dulunya laut,” terangnya.

Ketua Komisi B DPRD Sulsel, Aerin Nizar menyatakan segera melakukan koordinasi dengan pihak terkait. Bahkan dirinya meminta bahan-bahan materi apa yang diyakini dilanggar oleh pengusaha Jeng Tang dan Rosdiana yang mengkalim laut itu.
“Kita akan kaji di mana letak pelanggarannya, namun kami akan lakukan koordinasi dulu dengan pihak terkait. Saya juga meminta bahan dan surat-surat melalui perwakilan warga untuk bersama mencari jalan keluar. Segera kita tinjau pekan ini,” katanya. (ant/mw)
 

No comments:

Post a Comment