Wednesday, July 27, 2011

Kiprah Anak Muda di Pentas Politik

http://www.makassarterkini.com/index.php?option=com_content&view=article&id=868:kiprah-anak-muda-di-pentas-politik&catid=44:info-terkini&Itemid=139 

Kiprah Anak Muda di Pentas Politik

Legislator Muda DPRD Sulsel di Rapat Paripurna

TERPILIHNYA Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dalam Kongres Partai Demokrat di Bandung, Jawa Barat,beberapa waktu lalu,menumbuhkan optimisme baru di dunia politik Tanah Air.

Banyak yang berharap kesuksesan Anas bisa menjadi momentum melakukan alih kepemimpinan nasional dari generasi lama ke generasi muda. Anas ditahbiskan mewakili harapan masyarakat akan hadirnya pemimpin muda di semua level. Apabila menarik realitas politik itu ke konteks lokal,akan ditemukan sebuah fakta menarik.

Di Sulawesi Selatan ini,jumlah anak muda yang berkiprah di bidang politik ternyata sangat banyak. Bahkan, banyak di antara mereka menempati jabatan strategis di partai maupun di birokrasi.Pertanyaannya, apakah keberadaan politisi muda itu mampu membawa perubahan pada sistem perpolitikan di daerah ini?

Pengamat politik dari Unhas M Darwis mengatakan, anak muda di Sulsel masih kesulitan menunjukkan kinerjanya di bidang politik karena masih dibatasi dominasi politisi lama. Orang tua di partai politik dinilai cenderung tidak ikhlas menyerahkan tongkat estafet ke anak muda. Sekadar contoh,dia menyebut pergantian Ketua DPD II Partai Golkar di daerah, seperti di Bone dan Parepare.

Ketua Golkar di daerah itu masih ngotot memimpin partai,kendati sudah memimpin dua periode. ”Sikap-sikap seperti itu yang menghambat. Memang butuh kearifan orang tua untuk memberi jalan kepada mereka yang lebih muda,”ujarnya. Seperti diketahui, terjadi resistensi terhadap keputusan DPP Golkar mengenai larangan kepada ketua DPD II untuk kembali maju di musyawarah daerah atau menjabat lebih dari dua kali.Jika kebijakan ini dijalankan, dipastikan akan terjadi regenerasi ke politisi muda.

Dosen sosiologi Unhas ini mengaku optimistis kondisi politik dan birokrasi di Sulsel akan berubah lebih baik jika saja politisi muda diberi peran lebih banyak. Dia mengusulkan politisi gaek yang sudah berusia di atas 50 tahun segera menepi dan memberi jalan kepada politisi muda. Banyak yang menyebut Sulsel sebagai gudangnya politisi muda. Sejumlah anak muda berusia antara 30 hingga 40 tahun saat ini menempati posisi strategis di partai dan DPRD.

Beberapa nama di antaranya bisa disebut,antara lain Farouk M Betta yang kini menjabat Sekretaris Golkar Makassar, sekaligus Ketua Fraksi Golkar DPRD Kota Makassar. Nama lain dari Golkar, yakni Rahman Pina,anggota DPRD Kota Makassar, yang kini menjabat Sekjen Asosiasi Dewan Kota Seluruh Indonesia (Adeksi).Nama berikutnya Alamsyah Demma, pria kelahiran 1979,yang kini menjabat Sekretaris Golkar Takalar.

Dari Partai Demokrat Sulsel, nama yang cukup menonjol adalah Januar Jaury. Januar saat ini tercatat sebagai Ketua Partai Demokrat Kota Makassar dan Sekretaris Komisi D DPRD Sulsel. Deretan politisi muda saat ini juga menghuni Kantor DPRD Sulsel. Mereka antara lain Adnan Purichta Ichsan Yasin Limpo (Demokrat), Mukhtar Tompo (Hanura),Awwal Muin (PPDI), Irsan Galigo, Ina Kartika Sari (Golkar), Aerin Nizar (Demokrat), Syamsari Kitta (PKS).

Dari nama-nama politisi muda di atas, tentunya memiliki latar belakang perjalanan karier yang berbeda- beda. Seperti yang masuk dunia politik melalui organisasi mahasiswa atau ekstrakampus, organisasi kepemudaan, atau aktif dalam aksi atau pergerakan. Ada pula yang pada awalnya tidak punya latar belakang keluarga politisi atau yang memang terlahir dalam keluarga atau atmosfer politisi.

Kiprahnya ke depan akan menjawab kapasitas masingmasing politisi muda di Sulsel. Profesionalisme dan komitmen masih harus diuji, apakah masuk dalam dunia politik sekadar keberuntungan, panggilan jiwa, atau ada target lain. (si-bakti m munir)

No comments:

Post a Comment