Monday, April 9, 2012

Perempuan Harus Bisa Menunjukkan Kualitasnya


MAKASSAR TERKINI-Meskipun sibuk bekerja, Aerin Nizar, SP, MHumResc tetap mampu menyeimpabangkan  peran sebagai ibu rumah tangga tugas sebagai wakil rakyat. Agar tidak dipandang sebelah mata, menurutnya, seorang perempuan harus mampu menunjukkan kualitasnya.

Bisa ceritakan bagaimana kehidupan masa kecil ibu?
Saya anak tertua dari empat bersaudara, dan saya anak perempuan pertama. Masa kecil saya biasa-biasa saja, sama dengan anak-anak kebanyakan. Saya lahir dan besar di Makassar, dan sekolah SD di Mangkura, lanjut di SMP Katolik Rajawali dan menyelesaikan pendidikan di SMA Negeri 1 Makassar.
Sewaktu sekolah, saya sama seperti anak-anak lain. Hanya saja, selain kegiatan sekolah, saya juga banyak mengikuti berbagai kegiatan ekstra kurikuler.

Kenapa ibu memutuskan untuk terjun dalam dunia politik?
Setelah menyelesaikan kuliah di Australia, tahun 2000 saya kembali ke Makassar, dan bekerja di salah satu NGO internasional. Proyek-proyek mereka, banyak yang sangat pro ke masyarakat miskin. Saya pun mulai banyak belajar tentang masalah-masalah sosial kemasyarakatan. Dengan masuk ke partai politik, saya berfikir akan bisa ikut serta dalam pembuatan kebijakan pemerintah yang pro rakyat. Akhirnya saya memilih masuk ke Partai Demokrat.  

Bagaimana aktifitas Ibu di partai politik dan DPRD Sulsel?
Saat ini, DPD Partai Demokrat Provinsi Sulsel dibawah nahkoda Ilham Arief Sirajuddin, saya dipercaya sebagai Wakil Sekertaris. Saya terpilih sebagai wakil rakyat DPRD Sulsel untuk masa bakti 2009 – 2014. Di DPRD Sulsel, saya dipercaya duduk di Komisi D sampai bulan April 2012, dimana Komisi D membidangi pembangunan dan infrastruktur. Selain itu, saya juga duduk di Badan Anggaran.Saat ini saya dipercaya sebagai Ketua Komisi B yang membidangi Ekonomi.

Diluar aktifitas di DPRD Sulsel, bagaimana ibu juga menjalankan peran sebagai ibu rumah tangga?
Mengurus suami dan anak-anak merupakan kodrat sebagai ibu rumah tangga. Untuk menyeimbangkan tugas sebagai ibu rumah tangga dengan anggota dewan, yang saya lakukan adalah mengatur manajemen waktu. Sepagi mungkin saya menyiapkan sarapan buat suami suami dan anak-anak. Setelah shalat subuh, saya sudah di dapur menyiapkan sarapan. Setelah anak-anak ke sekolah, barulah saya siap-siap ke kantor. Seperti begitulah saya kira-kira sehari-hari.

Bagaimana ibu melihat perjuangan sosok Kartini dahulu, jika dibandingkan dengan Kartini jaman sekarang?
Kalau kita kembali ke sejarah Kartini, kita melihat perjuangan seorang perempuan yang memperjuangkan kesetaraan, dimana beliau membangun sekolah gratis di Jepara. Selain itu, Kartini juga senang bersahabat dengan tulisan penanya. Kartini merupakan sosok perempuan yang ingin selalu memperluas wawasannya.

Nah, pada jaman sekarang, sayang sekali setiap tanggal 21 April itu bisa dikatakan hanya ceremony belaka. Setiap peringatan hari Kartini, kita cuma memakai kebaya, sebagai perlambang kita merayakannya. Saya takutkan nanti anak saya cuma mengenal hari Kartini hanya sebagai hari kebaya, padahal itu salah.

Harusnya kita mengenal sosok Kartini leboh dekat. Kartini merupakan wanita yang haus ilmu pengetahuan. Perempuan jaman sekarang harus mencontoh Kartini yang memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar akan ilmu pengetahuan. Bagaimana mau berteriak emansipasi, kalau perempuan sendiri tidak bisa meningkatkan kualitas diri.

Kedua, Kartini itu kritis. Walaupun dengan tradisi Jawa, dia itu berani berontak. Itu bisa terlihat dari beberapa tulisannya, yang memprotes budaya kawin paksa, budaya anak laki-laki didahulukan dibandingkan anak perempuan, ketika harus bersekolah. Kita juga sebagai kartini jaman sekarang harus bisa kritis, kalau ada sesuatu yang salah.

Terakhir yang saya tangkap dari sosok kartini, beliau  itu gigih mengejar impinannya. Walaupun melihat ada keterbatasan di dalam dirinya, beliau memberdayakan perempuan-perempuan yang tidak mampu di kampungnya. Kartini sekarang juga harus gigih. Kalau sudah ada impian, harus gigih untuk memperjuangkannya.


Profil
Nama    : Aerin Nizar, SP, MHumResc.
Lahir     : Makassar, 3 Maret 1975
Suami    : Drs. Andi Nasrun Tahir
Anak     : 3 orang ( tiga )
1.    Andi Atthoriq Nasrun (12 thn)
2.    Andi Ershad Nasrun (4 thn)
3.    Andi Aurelie A. Nasrun  (1,5 thn)

Pekerjaan dan Jabatan
-    Ketua Komisi B DPRD Propinsi Sulawesi Selatan 2012-2014
-    Anggota DPRD Prop. Sulawesi Selatan Periode 2009-2014
-    Anggota Komisi D, membidangi Pembangunan dan Infrastruktur.2009-2012
-    Anggota Badan Anggaran DPRD Prop. Sulsel 2009-2014

Organisasi
-    Sekretaris Fraksi Partai Demokrat DPRD Propinsi Sulawesi Selatan Periode 2009-2014
-    Wakil Sekretaris DPD Partai Demokrat Prop. Sulawesi Selatan Periode 2010-2015

Pendidikan :
SDN Mangkura Makassar (1986)
SMP Katolik Rajawali Makassar (1990)
SMA Negeri 1 Makassar (1993)
S1-Sarjana Pertanian, Jurusan Sosek Pertanian UNHAS, Makassar (1998)
S2-Master of Human Resource Manajemen, Curtin University of Technology Perth, Australia (2002)
Kandidat Doktor Ilmu-Ilmu Pertanian, Pascasarjana UNHAS, Makassar (2010-sekarang)

No comments:

Post a Comment