Wednesday, July 25, 2012

Koalisi Pilgub Berimbas ke Parlemen

http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/513916/37/
PDFPrint
Wednesday, 25 July 2012
MAKASSAR– Rivalitas antara duet incumbent Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu’mang (Sayang) dengan penantangnya Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) mulai berimbas hingga di parlemen di Sulsel.

Partai politik (parpol) di DPRD Sulsel yang berkoalisi mendukung pasangan calonnya masing-masing, mulai menujukkan perbedaan pendapat dan keputusan di gedung aspirasi rakyat itu. Sebut saja parpol pendukung atau pengusung IA di DPRD Sulsel yang mulai melayangkan kritik terhadap duet incumbent.Bahkan,Fraksi Partai Demokrat Sulsel yang menjadi pengusung utama pasangan IA,mulai melakukan konsolidasi dengan para petinggi partai koalisi mereka.

Selain untuk penguatan basis suara dari konstituen para legislator, konsolidasi itu juga untuk lebih mempertajam kritikan terhadap pemerintahan di Sulsel yang dikendalikan Syahrul-Agus. Sekretaris Fraksi Partai Demokrat Sulsel Aerin Nizar mengatakan, Senin malam lalu, Fraksi Demokrat telah melakukan pertemuan dengan para anggota Fraksi Hanura di Hotel Aryaduta Makassar.

Selain itu, Minggu (22/7), Fraksi Demokrat juga melakukan pertemuan khusus dengan para anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk memperkuat konsolidasi dan rencana strategi pemenangan ke depan. “Pertemuan ini untuk kepentingan pilgub.Kami berharap konstituen dari para anggota legislatif bisa berkontribusi ke IA.

Kami juga menggalang koalisi fraksi untuk lebih banyak melakukan kritik ke pemerintah dan kebijakannya yang tidak berpihak pada rakyat,” tutur Aerin di ruang kerjanya, kemarin. Dia mengatakan, pasangan IA telah mendapatkan dukungan dari 30 kursi parpol parlemen,meskipun beberapa parpol pengusung belum menyerahkan rekomendasi secara langsung. Beberapa partai tersebut, seperti PKS,Hanura, RepublikaN,dan Partai Demokrat sendiri.

Pembentukan koalisi fraksi yang diprakarsai Fraksi Demokrat ini semakin mempertajam rivalitas Sayang dan IA di Pilgub. Sebelumnya,berbagai kritikan juga datang dari beberapa anggota DPRD Sulsel. Sebut saja anggota Fraksi Hanura Mukhtar Tompo yang sangat getol mengkritisi Mobil Toko (Moko) yang dicanangkan Pemprov Sulsel.Selain itu, anggota Fraksi PKS Jafar Sodding juga mengkritik program pendidikan gratis yang mengomparasikan dengan tingginya angka putus sekolah di Sulsel.

Selain parpol pengusung IA,parpol pendukung Gerakan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda’Na) juga beberapa kali melontarkan kritikan, baik ke duet incumbent maupun sesekali ke pasangan IA. Menanggapi hal itu,Ketua Fraksi Partai Golkar Sulsel Yagkin Padjalangi mengatakan, kritikan dari para legislator itu adalah hal biasa. Namun, dia tetap mengimbau agar melakukan kritik yang proporsional dan tidak membabi buta.

“Kami di Golkar juga kritis. Hanya saja saya berharap kritikan itu dilakukan secara proporsional. Kami tidak ingin hanya karena persoalan pilgub, lantas melakukan kritik yang asal kritik saja,” tutur Yagkin kepada SINDO,kemarin. Menurutnya,adanya koalisi fraksi yang diwacanakan tersebut adalah hal biasa dalam politik dan sebuah dinamika sesaat yang akan kembali mencair seusai pilgub nanti. “Itu biasa dalam dunia politik.

Kalau pun ada bias,itu tidak akan menimbulkan perpecahan,karena ini hanya dinamika sesaat saja,”paparnya. Wakil Ketua DPD I Golkar Sulsel ini mengatakan,jika memang kritik tersebut demi kepentingan rakyat,maka Golkar akan bersama memberikan peringatan ke pemerintah jika memang ada yang dinilai tidak sesuai atau menyimpang. Selamaini, katadia,fraksiGolkardengan 18 kursi selalu melakukan kritik jika memang ada hal yang dinilai perlu untuk dikritisi. ● jumardin akas 

No comments:

Post a Comment