Wednesday, October 31, 2012

Tidak Lolos Verifikasi KPU, Kader Parpol Harus Eksodus


http://www.seputar-indonesia.com/news/tidak-lolos-verifikasi-kpu-kader-parpol-harus-eksodus


MAKASSAR – Pengumuman Komisi Pemilihan Umum (KPU) terhadap 18 partai politik (parpol) yang tidak lolos verifikasi administrasi membuat sejumlah politisi dan kader sejumlah parpol harus mencari kendaraan baru.

Gelombang eksodus politisi ke salah satu dari 16 parpol yang lolos verifikasi terjadi juga di Sulsel. Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) menjadi salah satu parpol yang mendapatkan sorotan tajam. Pasalnya, PDK merupakan salah satu partai besar di Sulsel, dibuktikan dengan 7 kursi di DPRD Sulsel. Hal ini menjadi nilai jual bagi PDK untuk bergabung dengan parpol lain. Ketua DPP PDK Sulsel Adil Patu mengaku,sehari pascapenetapan KPU terkait tak lolosnya PDK, sudah ada sembilan parpol yang memintanya bergabung.

“Seharian ini (kemarin) sudah ada sembilan parpol yang meminta saya untuk bergabung. Bahkan sudah ada pengurus provinsi yang ingin mengatur janji dengan pengurus pusat mereka,” kata Adil tanpa mau merinci parpol tersebut kepada SINDO tadi malam. Adil mengatakan, PDK memiliki kesepakatan untuk memutuskan hal tersebut di tingkatan Dewan Pengurus Nasional (DPN). Di DPP Sulsel,Adil langsung mengumpulkan sejumlah pengurusnya untuk menentukan sikap terkait penetapan KPU.

“Kami sudah rapat bersama semua pengurus di Sulsel mereka menyerahkan ke DPP untuk bergabung kemana. Namun, malam ini (tadi malam) saya akan ke Jakarta untuk membicarakan masalah ini,” katanya. Meski diputuskan di DPN, Adil mengatakan, kemungkinan suara PDK Sulsel yang akan menentukan.Pasalnya,di seluruh Indonesia, Sulsel merupakan basis terbesar PDK.“Biasanya DPN itu sangat mempertimbangkan Sulsel, karena secara nasional kita terbesar di internal partai,”kata Adil.

Peluang eksodus kader tersebut memang terbuka.Di Sulsel misalnya,sebanyak 11 legislator dipastikan harus pindah partai jika ingin bertarung kembali pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2014.Dari 11 kursi legislatif tersebut, 7 kursi PDK, 2 kursi Partai Damai Sejahtera (PDS), dan 1 kursi masing-masing Partai RepublikaN dan Partai Bintang Reformasi (PBR).

Sebelumnya,KPU telah mengumumkan sebanyak 18 parpol yang tak lolos verifikasi berkas untuk turut serta dalam Pemilu 2014 mendatang. Sebanyak 16 parpol lainnya akan mengikuti seleksi lanjutan yakni verifikasi faktual. Wakil Ketua DPD Demokrat Sulsel Aerin Nizar mengatakan, sebagai partai terbuka, Demokrat bersedia menerima pihak lain yang ingin bergabung dengan partai.

Bahkan, Demokrat akan memberi pertimbangan khusus bagi kader lain partai yang dinilai sudah memiliki basis yang kuat.“Kami sangat terbuka menerima pihak mana pun yang ingin bergabung dengan kami. Bahkan, untuk yang telah memiliki track record yang bagus kemungkinan akan ada pertimbangan khusus tanpa harus mengikuti berbagai jenjang syarat di partai,”katanya.

Wakil Ketua DPD I Partai Golkar Arfandy Idris mengatakan, partainya juga tetap terbuka jika ada keinginan pihak lain untuk bergabung.Namun menurutnya, Golkar memiliki aturan ketat terhadap kader, apalagi jika ingin mengikuti pencalegan.“Di Golkar itu kan antrean caleg panjang, selain itu syaratnya harus bersama Golkar selama lima tahun terakhir, mengikuti orientasi fungsionaris dan juga laksanakan tugasnya sebagai fungsionaris,” kata Arfandy.

Namun, Juru Bicara Golkar Sulsel ini menjamin,selama kader lain tersebut mau mengikuti mekanisme dan aturan di Golkar tentu akan tetap diterima.“ Kalau memang bukan kader Golkar dan siap untuk mengikuti mekanisme di partai tentu kami terbuka,” terangnya. Sementara Sekretaris DPD Partai Demokasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sulsel Rudy Peter Goni membuka ruang bagi siapa saja. Menurutnya, PDIP memiliki ideologi partai yang jelas dan siapa pun yang sejalan boleh bergabung.

“Kami sebagai partai terbuka tentu akan menerima kalau ada keinginan untuk bergabung. Selama mampu sejalan dengan ideologi dan aturan main partai kami,”katanya. Pengamat Politik Unhas Adi Suryadi Culla menilai eksodus kader parpol yang tak lolos verifikasi tidak mungkin dihindari. Apalagi para politisi itu tujuannya adalah mencari kendaraan politik.

“Gelombang besar perpindahan para kader parpol akan terjadi di semua tingkatan daerah di Sulsel.Terkhusus bagi parpol yang tidak lolos verifikasi. Mereka akan mencari kendaraan untuk duduk di parlemen,”ujarnya. Menurut Adi, para kader yang partainya tak lolos verifikasi ini kemungkinan akan mengincar parpol mapan untuk lebih memuluskan langkah mereka dalam pileg mendatang. Salah satu keunggulan parpol atas adalah popularitas partai yang mendukung. “Idealnya mereka akan cari parpol yang mapan.

Partai besar membuat politisi tak perlu bekerja keras untuk dapatkan pijakan basis massa, ”terangnya. Terpisah,Wakil Ketua DPD Partai RepublikaN Sulsel, Sugiarti Mangun Karim, mengakui akan pindah ke parpol lain.“Semua parpol tentu berpeluang untuk bergabung, tergantung internal partai tersebut. Tapi saya masih menunggu sikap DPP RepublikaN terkait hal ini,” katanya di Gedung DPRD Sulsel,kemarin.

Wakil Ketua Komisi A DPRD Sulsel ini mengaku cukup kecewa dengan hasil verifikasi tersebut.Namun,Andi Sugiarti tetap yakin akan mampu berkarir dengan basis konstituen yang dimilikinya saat ini. Kekecewaan juga ditunjukkan Wakil Ketua DPD PDS Sulsel Alex Palinggi.Menurutnya, sesuai rapat nasional, semua berkas partainya sudah masuk sehingga kaget dengan keputusan KPU tersebut.Hanya saja, Alex masih enggan menanggapi terkait kemungkinan eksodus kader PDS di Sulsel ke partai lain. jumardin akas

No comments:

Post a Comment